Pembubaran Secara Paksa Aksi Demo Damai Aliansi Mahasiswa Papua KK Surabaya

Aksi demo damai Aliansi Mahasiswa Papua hari ini, Rabu/02/2017. Di monumen kapal selam kota Surabaya (Foto:Melqy)
SURABAYA - Aksi Demonstrasi Aliansi
Mahasiswa Papua (AMP) KK Surabaya, dalam rangka memperingati hari manipulasi
hak politik rakyat papua. Pelaksanaan PEPERA 1969 yang TIDAK DEMOKARATIS. Dini
hari,Rabu.03/08/2017. Di depan monumen kapal selam, Kota Surabaya.
Demonstrasi
yang dilaksanakan pada hari ini 02 agustus 2017 adalah momentum dimana telah
terjadi penghianatan secara sepihak anatara Belanda dan Indonesia pada dekade
1960an. Yang kemudian membawa kedua Negara pada perundingan New York Agreement/
Perjanian New York. Peranjian ini terdiri dari 29 pasal yang mengatur 3 macam
hal diantaranya; Pertama, Mengatur tentang penentuan nasib sendiri (self
determination) sesuai aturan internasional yaitu “satu orang satu suara” (one
man one vote). Kedua, transfer administra dari PBB (United Nations Temporary
Excecutive/UNTEA) Kepada pemerintah Indonesia yang kemudian dilakukan aneksasi
pada 1 mei 1963 yang Indonesia sebut hari integrasi kedalam pangkuan Indonesia.
Sebelumnya
pada 30 september 1963 perna dikeluarkan “ Roma Agreement/Perjanjian Roma” yang
intinya agar Indonesia mendorong pembangunan dan mempersipakan pelaksanaan Act
of Free Choice (tindakan pilih bebas) pada tahun 1969.
Namun
Indonesia sebaliknya mobilisasi militer secara besar-besaran ke papua untuk
meredam gerakan Pro-Merdeka. Operasi khusus yang dipimpin oleh Ali Murtopo
bertugas untuk memenangkan penentuan pendapat rakyat (PEPERA) adapun
operasi-operasi itu anatara lain; Operasi sadar, Operasi kancil, Operasi
Bhrathayudha, Operasi Wibawa dan Operasi Pamukas.
Akibat
dari operasi-operasi ini yang menyebabkan pelanggaran luar biasa di tanah
papua, adapun pelanggaran itu yakni. Penangkapan, penahanan, pembunuhan,
pelecehan seksual, pelecehan kebudayaan dan rasialis dalam kurun waktu 6 tahun
hingga hari ini.
Kemudian
hal lebih ironis yakni Kontrak Karya PT. Freeport McMoran, perusahaan tambang
milik Negara Imperialis Amerika pada rezim Soeharto kala itu. Yang mana klaim
atas wilaya dan area operasi Freeport dilakukan 2 tahun sebelum (PEPERA 1969).
Prinsip pemerintah Indonesia rejim soeharto, apapun alasannya papua harus masuk
dalam kekuasaan pemerintah kolonialis Indonesia.
Tepat
14 Juli-2 Agustus 1969, PEPERA dilakukan. Dari 809.337 orang papua yang
memiliki hak, hanya diwakili 1025 orang sebelumnya sudah dikarantina dan cuman
175 orang yang memberikan pendapat. Musyawarah untuk mufakat melegitimasi
Indonesia untuk melaksanakan PEPERA yang tidak demokratis, penuh terror,
intimidasi dan manipulasi serta ada pelanggaran ham berat yang juga digencarkan
secara sistematis mendekati pelaksanaan PEPERA.
Hingga
hari ini nampaknya praktek kolonialisme, imperialism dan militerisme diterapkan
oleh pemerintah Indonesia hingga saat ini, untuk meredam aspirasi Pro
kemerdekaan papua barat. Kesenjangan social/keserjahteraan menjadi alas an
untuk menutupi aspirasi kemerdekaan rakyat papua dari pandangan luas rakyat
Indonesia dan masyarakat Internasional.
Kronologis
dan Pernyataan:
Aksi
damai yang hendak di gelar oleh Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi
Mahasiswa Papua. Titik kumpul: Monumen kapal selam hingga selesai depan gedung
grahadi, mendapatkan tindakan represif dari aparat keamanan.
Aksi
yang rencana akan dimulai dari Jam 09.00 hingga selesai depan grahadi ini tidak
terlaksana,dikarenakan tindakan Aparat Kepolisian Resort Kota Surabaya yang
Melarang hingga Menghentikan secara paksa. Sempat dilakukan upaya oleh masa
aksi aliansi mahasiswa papua yang berjumla kurang lebih 10 hingga 15 orang ini,
namun aparat keamanan dalam hal ini polisi,intelkam dan diduga ormas (tidak
jelas) bekerja sama membubarkan secara paksa masa aksi.
Tindakan
represif aparat untuk menutup ruang gerak hingga terjadi aksi saling dorong-
mendorong hingga para masa aksi didorong hingga kembali ke titik kumpul. Dan
kemudian para mahasiswa atau masa aksi berkumpul dengan prinsip atau kesimpulan
bahwa “Ini adalah bentuk Pembungkaman Ruang Berekspresi dan Demokrasi”.
Kemudian masa aksi pulang ke honai besar, kamasan III dan membuat pernyataan
sikap/ Jumpa pers karena tidak dilaksanakan di lokasi aksi akibat tindakan
aparat yang represif.
Maka,
dalam peringatan 48 Tahun Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) yang tidak
demokratis, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Menuntut kepada Pemerintah Indonesia
dan PBB untuk segera:
1.)
Menutup dan menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan multi nasional
corporation dan lain-lain dari seluruh tanah papua.
2.)
Menarik militer Indonesia (TNI-Polri) Organik dan non organik dari seluruh
tanah papua untuk menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan
oleh Negara Indonesia terhadap rakyat papua.
3.)
Negara bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan di papua barat dan
segera menangkap dan mengadili actor kejahatan kemanusiaan.
4.)
Kami menolak dengan tegas pembangunan pangkalan TNI AU Tipe C dan Mako Brimob
di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Jayawiaya.
5.)
Bebaskan Obby Kogoya, korban peristiwa pengepungan polisi dan preman di asrama
kamasan, Yogyakarta.
6.) PBB
harus bertanggung jawab untuk meluruskan sejarah PEPERA dan Proses Aneksasi
Papua Barat ke Indonesia.
7.) PBB
harus membuat resolusi untuk Memberikan Referendum Kemerdekaan bagi Bangsa
papua barat yang sesuai dengan Hukum Internasional.
8.)
Berikan kebebasan dan Hak Menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis
bagi Rakyat Papua.
Demikian pertanyaan sikap, kami akan terus menyuarakan perlawanan atas segaka bentuk penjajahan, penindasan dan penghisapan nasional terhadap Rakyat dan Tanah Air Papua hingga rakyat papua barat memperoleh kemerdekaan yang sejati !
Tonton video klip, pernyataan sikap AMP KK Surababaya :
Demikian pertanyaan sikap, kami akan terus menyuarakan perlawanan atas segaka bentuk penjajahan, penindasan dan penghisapan nasional terhadap Rakyat dan Tanah Air Papua hingga rakyat papua barat memperoleh kemerdekaan yang sejati !
Tonton video klip, pernyataan sikap AMP KK Surababaya :
Pembubaran Secara Paksa Aksi Demo Damai Aliansi Mahasiswa Papua KK Surabaya
Reviewed by IKB-PMMTP-MALANG-KEDIRI
on
Desember 12, 2017
Rating:
Reviewed by IKB-PMMTP-MALANG-KEDIRI
on
Desember 12, 2017
Rating:
Post a Comment