Ratusan Pelajar dan Mahasiswa IKB-PMPJ (Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya) se-Jawa & Bali Merayakan Natal & Tahun Baru di Kota Malang (Batu)
BATU – Ratusan pelajar dan mahasiswa Papua yang ada di Jawa
dan Bali memilih merayakan Natal di Kota Batu. Roemah YWI di Jalan Raya Oro-Oro
Ombo Kota Batu menjadi pusat kegiatan perayaan Natal warga Papua ini mulai
Sabtu (30/12). Mereka juga melakukan seminar sekaligus belajar organisasi dan
kepemimpinan.
Lihat Foto-fotonya Dibawah ini !
Kegiatan Natal itu dimulai
dengan ibadah bersama sejak pembukaan, kemarin. Minggu (31/12) hari ini, mereka
juga kembali melakukan ibadah Natal dan seminar. Kegiatan pelajar dan mahasiswa
Papua ini akan berakhir di Kota Batu, Senin (1/1) besok.
‘’Kegiatan utama kami adalah
ibadah bersama karena ini Natal. Ibadah bersama seperti ini kami lakukan rutin
setiap tahun,’’ ungkap Ruben O Kalinggu, Ketua Panitia kepada Malang
Post.
Mereka selama ini belajar di
berbagai kota di Jawa dan Bali, termasuk Malang. Sedangkan di Papua, mahasiswa
dan pelajar ini antara lain berasal dari Wamena, Jayawijaya, Mamberamo Tengah,
Nduga dan Yalimo. Mereka sudah datang sejak beberapa hari dan menginap di Batu
dan Malang, mereka melakukan kegiatan Natal seperti ini pada tahun 2016 di
semarang.
Yos Elopere, Ketua BPH
IKB-PMPJ (Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Jayawijaya)
se-Jawa dan Bali menjelaskan, kegiatan Natal bersama ini menjadi agenda BPH
pusat. Tahun ini, mahasiswa Malang yang ditunjuk menjadi tuan rumah untuk
melaksanakan ibadah Natal dan seminar.
Kegiatan itu, kata dia, juga
dilakukan untuk mahasiswa dari pegunununan Jayawijaya semakin bersatu. Mereka
harus saling mengenal, bekerja sama dalam berbagai bidang. Hal itu juga sudah
dilakukan sejak terbentuknya IKB-PMPJ sejak 1998 lalu.
‘’Ini adalah momen penting
bagi mahasiswa dan pelajar Papua, khususnya tergabung dalam IKB-PMPJ untuk
terus bersatu,’’ tegasnya.
Melalui kegiatan tersebut,
kata dia, mahasiswa dan pelajar Papua juga belajar dalam segala hal. Mereka
bisa belajar berorganisasi, kepemimpinan dan bisa melihat sisi lain. Itu karena
mahasiswa dan pelajar memiliki power yang besar untuk Papua.
Hal itu juga dijelaskan
Frans Huby, Bendahara Panitia. Dia menjelaskan, momen seperti itu sangat
ditunggu mahasiswa dan pelajar Papua, khususnya dari pegunungan Jayawijaya.
Mereka bisa melakukan diskusi apa saja, terkait permasalahan yang dihadapi
hingga laiinya. (feb/sir)
Sumber : Malang Post.
Post a Comment